Cari Blog Ini

Jumat, 27 Juni 2025

Ketika Emosi Rakyat Mendidih di Tengah Tekanan Ekonomi

Oleh: Bang Ori Gagah

(Konsultanritel.id & GM GDR MART)


Kita sedang berada di masa yang tidak mudah. Sebagai pelaku ritel dan pengamat lapangan selama bertahun-tahun, saya menyaksikan sendiri betapa wajah rakyat kini berubah — tidak hanya letih secara fisik, tapi juga lelah secara batin. Tekanan hidup, terutama dari sisi ekonomi, sudah sedemikian kuat hingga banyak yang kehilangan ruang untuk sekadar bernapas lega.


Belakangan ini, kita sering mendengar atau menyaksikan langsung pertengkaran di lapangan: antara pedagang kaki lima dan petugas penertiban, antara sopir ojek online dan aparat, antara rakyat biasa dengan sesama rakyat yang mengenakan seragam tugas. Di permukaan tampak seperti konflik biasa. Tapi sesungguhnya, ini adalah ledakan dari tekanan ekonomi yang kian menyesakkan.


Pihak yang satu sedang menjalankan tugas—membawa amanat negara, aturan, dan kebijakan. Tapi pihak lainnya sedang menjalankan misi hidup paling dasar: bertahan hidup, memberi makan keluarga, dan menyambung hari esok. Sayangnya, pertemuan mereka tidak jarang justru berujung pada konfrontasi, karena keduanya berada di dua kutub yang sama-sama terhimpit sistem.


Masalah ini tidak bisa disederhanakan menjadi “rakyat yang emosional” atau “petugas yang tidak manusiawi.” Ini tentang sistem ekonomi yang belum memberi ruang cukup untuk hidup layak. Tentang lapangan kerja yang tak terbuka luas. Tentang penghasilan yang tak mampu mengimbangi kebutuhan pokok. Dan tentang absennya keadilan sosial yang dijanjikan sejak awal kemerdekaan.


Apa solusinya? Saya percaya kita butuh dua hal: kehadiran nyata negara di tengah rakyat, serta kesadaran kolektif untuk saling memahami. Pemerintah harus menyentuh langsung jantung ekonomi rakyat kecil, bukan sekadar menyalurkan bantuan sesaat, tapi menciptakan ekosistem hidup yang berkelanjutan — dari UMKM, lapangan kerja, sampai harga kebutuhan pokok yang terjangkau.


Di sisi lain, kita juga perlu memperkuat empati. Antara petugas dan rakyat, antara pelanggan dan pelayan toko, antara penjual dan pembeli — kita semua sesungguhnya adalah bagian dari rakyat yang ingin hidup damai. Jangan biarkan sistem yang timpang membuat kita saling memusuhi.


Saya percaya, krisis ini bisa menjadi peluang. Jika kita bisa saling mendengar, saling menahan diri, dan saling memperjuangkan keadilan bersama, maka dari titik terendah inilah kita bisa bangkit sebagai bangsa yang lebih kuat.


Wallahu A'lamu... ~@bangorigagah

Jumat, 20 Juni 2025

Satu Info saja dari Dia kepada Qurays, maka berakhirlah...

 



"Ia Belum Beriman, Tapi Ia Menyelamatkan Sang Nabi…"

(Sebuah kisah hijrah yang bukan sekadar perjalanan, tapi bukti bahwa amanah tidak mengenal agama.)

Malam itu, Mekkah terasa menyesakkan.

Langit seolah memendam rahasia besar.

Rumah Rasulullah SAW telah dikepung. Kaum Quraisy menyusun rencana: malam itu harus jadi malam kematian Muhammad.

Namun Allah selalu punya cara untuk menyelamatkan cahaya-Nya.

Diam-diam, Rasulullah keluar dari rumah. Abu Bakar setia menemani.

Tapi mereka tak langsung menuju Madinah.

Mereka justru menuju arah berlawanan, bersembunyi di Gua Tsur selama tiga hari berpuasa dalam sunyi, bertahan dalam takut, bertawakal dalam doa.

Namun inilah bagian paling tak disangka dalam perjalanan suci itu…

Penunjuk jalan mereka bukan seorang sahabat,

bukan orang dari kalangan Muhajirin,

bukan pula seorang Muslim.

Namanya Abdullah bin Uraiqith.

Ia masih musyrik. Ia belum masuk Islam.

Tapi justru dialah yang dipercaya oleh Rasulullah…

untuk menuntun jalan menuju Madinah.

Kenapa?

Karena ia jujur.

Karena ia amanah.

Karena ia tahu jalan-jalan tersembunyi padang pasir yang tidak diketahui oleh kaum Quraisy.

Rasulullah SAW mengajarkan, bahwa dalam keadaan genting,

yang dicari bukan status agama dulu tapi akhlak, profesionalitas, dan kesetiaan.

Bayangkan… betapa besar risikonya.

Satu kata dari Abdullah kepada Quraisy…

Dan sejarah Islam berakhir di malam itu.

Tapi ia tidak berkhianat.

Di saat banyak orang mengaku beriman tapi mudah tergoda dunia,

Seorang musyrik justru menjaga rahasia Nabi.

Dengan nyawanya.

Sumber: Sirah Nabawiyah

Rabu, 04 Juni 2025

Tak Perlu Pengakuan atau Untuk Diakui, Cheetah Sudah Pasti Lebih Unggul di Bidangnya

 


Anjing dimasukkan lomba untuk bersaing dengan Cheetah, tujuannya adalah untuk mencari tahu siapa yang lebih cepat.


Semua orang terkejut karena Cheetah tidak beranjak dari tempatnya.


Mereka bertanya kepada koordinator lomba tentang apa yang terjadi.


Tanggapannya setelah melihat gambar ini.


Kadang² mencoba untuk membuktikan bahwa kau adalah yang terbaik adalah sebuah penghinaan.


Kita tidak perlu turun ke level orang lain untuk membuatnya mengerti bahwa kita adalah yang paling kuat.


"Berpikir keras" dan "simpan energi Anda" untuk apa yang pantas Anda dapatkan.


Cheetah menggunakan kecepatannya untuk berburu.


Hanya untuk "berburu".


Bukan untuk membuktikan kepada Anjing tentang siapa yang lebih cepat dan kuat.


Jadi paham kenapa terkadang orang² cerdas memilih untuk diam saja daripada ribut membuktikan dirinya.


JANGAN SIA-SIAKAN WAKTUMU UNTUK MEMBUKTIKAN NILAIMU.

Senin, 19 Oktober 2020

LINGKUNGAN YANG TEPAT - SELF REMINDER

 

Seorang Anak Muda sedang membersihkan aquarium Paman nya, ia memandang ikan arwana agak kebiruan dengan takjub..
Tak sadar Pamannya sudah berada di belakangnya.. "Kamu tahu berapa harga ikan itu?". Tanya sang Paman..
.
"Tidak tahu". Jawab si Anak Muda..
.
"Coba tawarkan kepada tetangga sebelah!". Perintah sang Paman.

Ia memfoto ikan itu dan menawarkan ke tetangga..
Kemudian kembali menghadap sang Paman. .
"Ditawar berapa ?" tanya sang Paman. .
"50.000 Rupiah Paman". Jawab si Anak Muda dengan mantap.
.
"Coba kau tawarkan ke toko ikan hias!!". Perintah sang Paman lagi.
.
"Baiklah Paman". Jawab si Anak Muda. Kemudian ia beranjak ke toko ikan hias..
.
"Berapa ia tawar ikan itu?". Tanya sang Paman.
.
"800.000 Rupiah Paman". Jawab si Anak Muda dengan gembira, ia mengira sang Paman akan melepas ikan itu.
.
"Sekarang coba kau tawarkan ke Juragan Joni Rahman, bawa ini sebagai bukti bahwa ikan ini sudah pernah ikut lomba". Perintah sang Paman lagi. "Baik Paman". Jawab si Anak Muda. Kemudian ia pergi menemui Pak Joni yang dikatakan Pamannya. Setelah selesai, ia pulang menghadap sang Paman.
.
"Berapa ia menawar ikannya?".
.
"50 juta Rupiah Paman".
.
Ia terkejut sendiri menyaksikan harga satu ikan yang bisa berbeda-beda..
.
"Nak, aku sedang mengajarkan kepadamu bahwa kamu hanya akan dihargai dengan benar ketika kamu berada di lingkungan yang tepat". "Kita semua adalah orang biasa dalam pandangan orang-orang yang tidak mengenal kita". "Kita adalah orang yang menarik di mata orang yang memahami kita". "Kita istimewa dalam penglihatan orang-orang yang mencintai kita". "Kita adalah pribadi yang menjengkelkan bagi orang yang penuh kedengkian terhadap kita". "Kita adalah orang jahat di dalam tatapan orang-orang yang iri akan kita". Pada akhirnya, setiap orang memiliki pandangannya masing masing terhadap kita, maka tak usahlah bersusah payah supaya kelihatan baik dimata orang. Tapi berusahalah terus melakukan kebaikan dan menjalankan apapun dengan keikhlasan.

Kamis, 08 Oktober 2020

Lukisan Sidang Parlemen Para Simpanse - Kera

Beberapa hari terakhir, diantara viralnya berbagai aksi demonstrasi di berbagai daerah, sebuah gambar kembali muncul dan viral kembali di berbagai media sosial, agaknya menjadi bahan sarkasme atas sebuah kebijakan baru baru ini. Gambar tersebut adalah sekumpulan Simpanse ada juga yang bilang kera dalam sebuah ruang sidang parlemen juga terlihat suasana sidang. Banyak netizen yang mengambil dan mengcrop gambar tersebut dan menambahkan kata kata kritis atas kebijakan yang terjadi.

Siapa menyangka gambar yang viral tersebut adalah sebuah Lukisan karya seniman jalanan Banksy, Karya seni sebesar empat meter berjudul Devolved Parliament itu dilukis oleh seniman asal Bristol yang tak pernah diketahui jati diri aslinya pada 2009.

Lukisan tersebut terjual seharga Rp 173 miliar di balai lelang Sotheby's London pada Kamis 3/10/2019 yang lalu. Ini merupakan harga termahal atas sebuah karya dari seniman anonim seperti Banksy.

Banksy adalah nama samaran yang dipergunakan oleh seorang seniman merangkap aktivis asal Inggris. Sampai hari ini identitas asli Banksy belum diketahui walau berbagai nama dan teori telah diajukan.

Karya Banksy pada 2009 ini merupakan satire yang diungkap melalui cat minyak pada kanvas selebar 4 meter yang berisi lukisan ruang sidang parlemen Britania yang berisi simpanse.

Lukisan itu diberi judul 'Devolved Parliament' dan menemukan momentumnya pada saat masalah Brexit yang berlarut-larut melanda Britania yang merugikan secara ekonomi, pendidikan, dan politik.

Lelang atas lukisan Banksy ini berlangsung selama 13 menit dan awalnya diperkirakan hanya akan terjual senilai Rp 42 miliar.

Namun, seorang pembeli yang mengajukan penawaran melalui telepon memenangi lelang atas lukisan itu dengan angka Rp 172,5 miliar alias 4 kali lipat dari perkiraan semula.

Sebuah angka yang sangat tinggi untuk sebuah lukisan ruang sidang wakil rakyat yang berisi simpanse.

Source: genpi, bbc


Jumat, 29 November 2019

Tanda Orang Berbudi di Minangkabau



1. MANGECEK BAHIKMAH
aratinyo bapikia apo nan patuik kadikatoan tapi pantang mangatoan,kecek lamak indak manggisai,kato boneh mamaliharo,kok bana indak tabandiang,kok kareh indak talosolang jadi panawa dek rang banyak..

2. BAKATO INDAK SOMBONG
aratinyo kok roda sadang diateh,kok tampuak sadang bagatah,sombong takabua bajauahan,sabab inyo sadar jo Sunnatullah,bumi baputa jo sumbunyo,alam baputa jo iradat kini basah,bisuak kok kariang,nan diateh musti kabawah,disinan rimah bapiliah juo..

3. MANOLONG INDAK RIYA
aratinyo suko baragiah basidakah,panyantun kurang indak,paibo bakeh sibansaik. kamambari karano ALLAH,bukan maharok pambalasan apolai pujian dapek sanjuang konon mambangkik jo maamun..

4. BABANTAH INDAK BADANDAM
aratinyo kok tumbuah basilang kato,salisiah paham dalam rapek,batuka paham samo gadang inyo bamuko manih juo rundiang babateh bainggoan,dapek dirimbo ilang disamak nan batin pantang kabaranggang..

5. NYAMPANG SUSAH INDAK TAGAMANG
aratinyo nyampang cobaan nan manimpo,awak bansaik panyakik ampia,dunsanak jadi rang lain nan sayang lah jajok pulo,nan inyo baiman taguah juo pantangnyo maupek upek manyasa manyadari untuang,atau iduik manyisiah nyisiah randah diri jo samo gadang,raso minder kato rang kini.

6. DISAPO INDAK PANYINGGUANG
aratinyo kok ado nan banasehat,datang kritik dari kawan tibo bandiangan dari kawan jo urang sayang disangko jajok,bukan kok talongsong inyo suruik,kok tadorong inyo kumbali rila jo maaf dipuhunkan..

7.  BAGAUA INDAK PAMBINGIK
aratinyo mancaliak kawan nan sadang jatuah asok,kawan nan sadang tagak tali,haram kok inyo raso bingik syukur taloncek dimuluiknyo mambayang suko diparoman gilo mamuji jo manyanjuang babagi raso caro haluihnyo...
Semoga apo nan tatuang di pituah nangko manjadi palajaran bagi kito basamo tarutamo bagi ambo pribadi.

Rabu, 27 November 2019

Yang Paling Dibutuhkan Palestina

Oleh : Ust. Dwi Condro Triono, Ph.D



Dulu pernah sewaktu kuliah di Malaysia, saya diminta berpidato dalam acara pengumpulan dana untuk membantu rakyat Palestina yang tengah dibombardir Israel. Semangat warga Malaysia untuk mengumpulkan dana sangat besar. Antusias sekali. Terkumpul dana yang lumayan banyak.

Setelah beberapa pembicara selesai, tiba giliran saya. Saya bertanya pada hadirin :
” Dana ini mau kita belikan apa ?.”

” Obat-obatan …!,” jawab hadirin.
” Tuan-tuan dan puan-puan, dengan mengirim obat-obatan ke Palestina, kita membantu atau mendzalimi rakyat Palestina ?,” tanya saya lagi.

” Membantuuuu …!,”

” Sekali lagi saya tanya, dengan mengirim obatan-obatan, kita membantu atau mendzalimi rakyat Palestina ?.”

” Membantuuu ..!,”

Terlihat wajah yang keheranan dengan pengulangan pertanyaan saya.

Sekali lagi saya bertanya :
” Dengan mengirim obat-obatan, kita membantu atau mendzalimi rakyat Palestina ???”

” Membantuuuu …!,” dijawab dengan agak kesal.

” Salah ..! Dengan mengirim obat-obatan, kita justru mendzalimi mereka.”

Semua terdiam kebingungan.

Kemudian saya menyampaikan satu analog.
” Jika ada seseorang yang didatangi orang jahat ke rumahnya dan kemudian memukuli dan menganiaya orang tersebut, dan kemudian kita mengobati luka-lukanya untuk kemudian kita tetap tinggalkan dia di dalam rumah dimana di dalamnya si penganiaya tetap ada dan kembali menganiayanya, dan kembali kita obati dan kita tinggalkan lagi dia dalam rumah dimana si penganiaya akan kembali menganiayanya, itu perbuatan membantu atau mendzalimi ???”

Hadirin terdiam.

” Tuan-tuan dan puan-puan, jika kita ingin membantu orang itu, yang pertama kita lakukan adalah mengusir si penganiaya dari dalam rumah. Percuma mengobatinya berkali-kali selama si penganiaya tetap ada di dalam rumah. Jadi jika ingin menolong rakyat Palestina, kita minta pada negara untuk mengerahkan militer untuk mengusir Israel dari bumi Palestina. Percuma mengirim obat-obatan jika bom-bom Israel tidak pernah berhenti melukai rakyat Palestina.”

Pertanyaanya Kenapa Negara Negara Arab tidak berani Menyerang Israel ???



Kita semua sering bertanya-tanya kenapa Negara-negara Arab hingga saat ini masih tetap tidak mau menyerang negara Israel, padahal Israel melakukan Extraordinary Crime (kekejaman yang luar biasa) kepada rakyat Palestina. Bahkan ada yang menganggap bahwa negara Israel akan melakukan Genosida (pemusnahan etnis) di Palestina.Sebut saja negara yang berada di kanan kiri Palestina seperti Turki, Arab Saudi, Mesir, mereka tidak pernah berani melanggar kedaulatan (baca: perang) terhadap negeri yahudi ini.

Ada apa gerangan dengan negara-negara arab? Semuanya hanya bisa mengecam tanpa bisa berbuat apa-apa. Seperti Mesir contohnya, di saat penduduk Palestina hendak menyelamatkan diri melalui perbatasan Mesir-Gaza, malah aparat keamanan Mesir dengan pasukan anti huru-haranya menghalau mereka dan menutup perbatasan.

Apa sebabnya?

Yang pertama dan menjadi penyebab utama adalah dikarenakan adanya kekhawatiran (baca: takut) jika sekutu Israel yakni Amerika Serikat marah terhadap negaranya. Mereka meyakini bahwa jika Amerika marah terhadap negaranya, maka negara mereka akan diboikot, diinvansi, atau bahkan diserang dengan nuklir, yang mana itu semua mengancam keselamatan diri mereka.

Coba kita buka pikiran kita. Kenapa Tank-tank Israel bisa berjalan, pesawat-pesawat tempur Israel bisa terbang, dan roket-roket Israel bisa meluncur? Itu karena minyak dari negara-negara Arab. Tanpa minyak, tank, pesawat tempur, dan roket Israel takkan bisa berjalan. Israel tidak punya ladang minyak. AS justru kekurangan minyak. Ada pun Arab Saudi, Mesir, Irak, dan negara-negara arab lainnya adalah eksportir minyak dan gas alam terbesar ke Israel. Tanpa minyak dari negara arab, Israel tak akan mampu membantai ummat Islam di Palestina. Padahal Tahun 1970-an negara-negara Arab bisa membuat AS dan Israel mundur dengan embargo minyak. Namun kini, negara-negara Arab dipimpin oleh mereka yang pro atau takut dengan kebijakan Amerika, tak berani melakukan apapun yang dapat merugikan Israel. Bahkan Palestina mengalami krisis energi dan minyak selama berpuluh-puluh tahun, tak seorangpun dari negara tersebut yang berani menyalurkan minyaknya ke Gaza.



Yang kedua, adalah terpecah belahnya kaum muslimin oleh perjanjian Sykes Pycot. Padahal dalam surat Ali ‘Imran ayat 103 Allah melarang ummat Islam bercerai-berai. Saat ini ummat Islam di seluruh dunia terkotak-kotak dalam banyak negara yang tidak jarang satu sama lain saling bermusuhan bahkan perang seperti Iraq, Kuwait, Arab Saudi, Mesir, dan sebagainya.

Padahal ketika ummat Islam bersatu, ummat Islam mampu mengalahkan musuhnya dengan mudah. Pada zaman Nabi Muhammad SAW, ummat Islam mampu menghalau kaum Yahudi serta menundukkan kerajaan Romawi dan Persia. Pada zaman Sultan Salahuddin Al ‘Ayubi, ummat Islam mampu mengalahkan negara-negara Eropa yang bersatu dalam perang merebut Yerusalem.

Negara-negara Islam seperti Mesir, Turki, dan Yordania selain berasaskan sekuler ciptaan Yahudi juga membina hubungan diplomatik dengan Israel. Selama puluhan tahun Presiden Mesir, dari Hosni Mobarak hingga Al Sisi, bahkan menutup perbatasan Gaza-Mesir sehingga rakyat Palestina tidak bisa melarikan diri ke sana. Makanan dan obat-obatan pun tidak bisa masuk hingga sebagian rakyat Gaza ada yang sampai memakan rumput karena lapar.

Dengan terpisah-pisahnya kaum muslimin dan mengakui batas-batas negara yang diciptakan Sykes Pycot, membuat umat muslim antar negara jadi tidak punya rasa persaudaraan Islam. Kaum muslimin bahkan diberi hambatan jika ingin membantu saudara-saudara mereka, seperti peraturan paspor, visa, ekspor impor, bahkan sampai keluar larangan untuk berjihad. _Bahkan yang paling parah adalah syubhat, yakni “lebih baik membantu dengan harta, obat-obatan, makanan, diplomasi, negosiasi” daripada mengerahkan aksi militer. Dimana itu semua telah dilakukan sejak 40 tahun, dan tidak pernah berhasil mengatasi kelaparan, krisis minyak, dan membebaskan palestina.

Kaum muslimin disana tidak memiliki tentara, pesawat tempur, dan tank-tank. Yang memiliki itu semua adalah negara, bukan individu. Yang mana mereka (tentara, tank, pesawat tempur) hanya bergerak sesuai instruksi negara.

Lalu apa jadinya jika negara-negara arab tersebut disetting sedemikian rupa, agar tunduk terhadap PBB yang diciptakan Yahudi, melalaikan kaum muslimin dengan hiburan-hiburan dan kesibukan duniawi, mengganti ukhuwah islamiyah dengan nasionalisme, dan pemimpin-pemimpin Arab yang pro palestina dikudeta. Maka Israel akan terus berjaya, dan setiap tahun kita hanya bisa menonton Gaza yang dibombardir, setiap tahun kita hanya bisa menggalang dana dan demonstrasi di jalan-jalan.

Maka benarlah perkataan para mujahidin, “Palestina tidak akan pernah bebas, selama negara-negara arab belum ditaklukkan” dan benarlah perkataan sang Al Haq, Rasulullah saat bernubuat.. “sesungguhnya kalian akan memerangi jazirah arab (terlebih dahulu)…………”, kita butuh sebuah umat, sebuah kepemimpinan, yang berani untuk tidak mengakui perjanjian sykes pycot, yang berani untuk melawan jazirah arab, yang berani untuk tidak bernegosiasi dengan kafir Amerika, yang berani melakukan itu semua tanpa takut ancaman nuklir, boikot, dan lain sebagainya, dan hanya takut kepada Allah.

*Adakah yang seperti itu ?????
In Sya Allah ada dan akan datang segera

Cari disini

Translate (Penterjemah)

Followers